Langsung ke konten utama
Nama: Fadhilla Muhammad Fathirahmana
Kelas: X upw 2
Jawa Timur


1.Sejarah
 Dalam sejarah bangsa, proses pembentukan struktur pemerintahan dan wilayah Jawa Timur ternyata memiliki perjalanan sangat panjang. Dari sumber-sumber epigrafis dalam bentuk batu bertulis (Prasasti Dinoyo) diketahui bahwa sejak abad VIII, tepatntya tahun 760 di Jawa Timur telah muncul suatu satuan pemerintahan, Kerajaan Kanjuruhan di Malang, dengan status yang sampai kini masih diperdebatkan.

           Pada abad X, Jawa Timur menapaki fase baru. Jawa Timur yang semula merupakan wilayah pinggiran dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah, kemudian mendapatklan momentum sebagai pusat kekuasaan berbagai kerajaan, seperti Medang (937 - 1017), Daha-Janggala (1080-1222), Singasari (1222 RUU-1292) dan Majapahit (1293 -1527). Dalam hal ini , Pu Sendok (927-947) adalah tokoh paling berjasa yang berhasil meletakkan dasar-dasar pemerintahan di Jawa Timur. Struktur pemerintahannya secara hierarkhis terdiri dari Pemerintah Pusat (Kraton), Watek (Daerah) dan Wanua (Desa). Struktur ini terus bertahan sampai abad XIII zaman Singasari.

          Pada abad XIII terjadi perkembangan baru dalam struktur ketatanegaraan di Indonesia di Jawa Timur, ditandai dengan munculnya sebuah struktur baru dalam pemerintahan, yaitu Nagara (Provinsi). Berdasarkan Prasasti Mulamalurung (1255) dari masa Wisnu Wardhana yang juga bergelar Sminingrat menyatakan bahwa struktur pemerintahan Singasari dari Pusat (Kraton), Nagara (Provinsi), Watek (Kabupaten) dan Wanua (Desa).
           Pada masa Kerajaan Majapahit, susunan itu mendapatkan berbagai penyempurnaan, terdiri dari Bhumi (Pusat/Kraton), Negara (Provinsi/Bhatara), Watek/Wisaya (Kabupaten/Tumenggung), Lurah/Kuwu (Kademangan), Thani/Wanua (Desa/Petinggi) dan paling bawah Kabuyutan (Dusun/Rama). Anehnya struktur kenegaraan Majapahit (1294-1527) justru berkembang secara ketat pada masa Mataram (1582 -1755). Wilayah Mataram dibagi secara konsentris terdiri dari Kuthagara/Nagara (Pusat/Kraton), Negaragung/Negaraagung (Provinsi Dalam), Mancanegara (Provinsi luar ), Kabupaten dan Desa. Secara etimologis, sebutan Jawa Timur pada zaman Mataram Islam muncul derngan nama Bang Wetan, derngan wilayah meliputi seluruh Pesisir Wetan dan Mancanagara Wetan (pedalaman Jawa Timur).

Selanjutnya setelah huru-hara Cina di Kartasura (1743), seluruh wilayah pesisir utara Jawa dan seluruh Pulau Madura jatuh ke tangan Kompeni, sedang daerah Mataram tinggal wilayah pedalaman Jawa (Mancanagara Wetan -Mancanagara Kulon). Dengan berakhirnya Perang Dipanegara (1830), seluruh Jawa Timur (BangWetan) dapat dikuasai Pemerintah Hindia Belanda. Dari tahun 1830-1928 /1929, Belanda menjalankan pemerintahan dengan hubungan langsung Pemerintah Pusat VOC di Batavia derngan para Bupati yang berada di wilayah kekuasaanya. Pemerintah Hindia Belanda yang sejak awal abad XX menerapkan politik imperialisme modern melakukan intensifikasi pemerintahan dengan membentuk Pemerintahan Provinsi Jawa Timur (Provincient van Oost Java ) pada tahun 1929, dengan struktur pemerintahan, wilayah dan birokrasi tidak jauh berbeda seperti yang ada sekarang. Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) seperti daerah lain, Jawa Timur diletakkan dibawah pendudukan militer Jepang.

       Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menata kehidupan kenegaraan. Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 pada tanggal 19 Agustus 1945 olehPPKI dibentuklah Provinsi dan penentuan para Gubernurnya. Untuk Pertama kalinya, R.M.T. Soeryo yang kala itu menjabat Residen Bojonegoro ditunjuk sebagai Gubernur Jawa Timur yang pertama. R.M.T Soeryo yang dilantik tanggal 5 September 1945, sampai tanggal 11 Oktober 1945 harus menyelesaikan tugas-tugasnya di Bojonegoro, dan baru pada 12 Oktober 1945 boyong ke Surabaya, Ibukota Provinsi Jawa Timur yang menandai mulai berputarnya mekanisme Pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Atas dasar pertimbangan perjalanan sejarah inilah, maka diterbitkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2007 tentang Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang menetapkan tanggal 12 Oktober sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang menetapkan tanggal 12 Oktober sebagai Hari Jadi Jawa Timur dan akan diperingati secara resmi setiap tahun, baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Timur.

Letak geografis:
Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan lautan seluas 110.764,28 Km2. Wilayah ini membentang antara 111°0′ BT – 114° 4′ BT dan 7° 12′ LS – 8° 48′ LS. Sisi Utara wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan Selat Bali/Provinsi Bali dan Barat dengan Privinsi Jawa Tengah

Ekonomi Jawa Timur:
PEREKONOMIAN DAN SEKTOR LAPANGAN USAHA

a. Keadaan Perekonomian Secara Umum
Secara nasional Jawa Timur adalah merupakan pemasok pangan yang terbatas sehingga kegiatan pertanian merupakan lapangan usaha yang sangat menentukan dalam struktur perekonomian Jawa Timur. Sektor lapangan usaha lainnya yang juga potensial adalah perdagangan, hotel, restoran , serta sektor industri pengolahan. Struktur kontribusi lapangan usaha yang demikian ini menunjukkan bahwa perekonomian Jawa Timur sudah menampakkan perkembangan kearah kemantapan, yaitu perkembangan industri dan jasa yang di dukung oleh pertanian yang tangguh. Kemampuan perekonomian Jawa Timur yang seperti diuraikan diatas pada hakekatnya memberikan implikasi adanya potensi perkembangan dan pengembangan yang dapat dipacu lebih pesat pada masa - masa mendatang .

b. Lapangan Usaha Pertanian
Lapangan usaha pertanian didalam struktur perekonomian Jawa Timur sampai saat ini masih tetap memegang peranan penting , hal tersebut nampak pada sumbangannya terhadap produk regional domestik bruto Propinsi Jawa Timur.
Selain peranannya terhadap struktur perekonomian daerah , Sub - sektor pertanian rakyat juga mampu berperan terhadap stok pangan Nasional.
Jawa Timur pada tahun mendatang tetap bertekat terus mengupayakan peningkatan produksi pangan dalam rangka pelestarian swasembada pangan sebagaimana yang telah dicapai saat ini .

c. Lapangan Usaha Perdagangan dan Koperasi
Nilai ekspor hasil perdagangan Jawa Timur dari tahun ke tahun semakin meningkat, membuktikan bahwa iklim pembangunan dibidang perdagangan Jawa Timur semakin membaik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya dukungan dan terobosan - terobosan dipasaran potensial bagi eksport migas dan non migas disamping mempertahankan serta terus meningkatkan volume dan nilai eksportnya. Sedangkan untuk koperasi Jawa Timur berupaya mewujudkan Propinsi Koperasi melalui gerakan nasional sadar koperasi serta menciptakan demokrasi ekonomi sampai ditingkat pedesaan.

d. Pertambangan dan Energi
Dari berbagai potensi pertambangan yang ada di Jawa Timur diharapkan pendapatan dari sektor pertambangan dapat semakin meningkat.Dalam rangka tata ruang, persebaran lokasi bahan tambang perlu diperhatikan dalam usaha pengamanan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Sementara itu dalam hal pembangunan dibidang energi khususnya tenaga listrik di Jawa Timur menunjukkan peningkatan yang cukup besar. Hal ini dapat di buktikan dengan bertambahnya jumlah desa yang terjangkau program listrik pedesaan. Selain listrik, energi gas juga diproduksi oleh perusahaan gas negara Jawa Timur bagaimanapun masih tetap baik mengingat kemungkinan dapatnya dikembangkan gas bumi seperti diduga sekitar Gresik dan Madura. Sekitar peningkatan pembangunan di bidang energi memberikan harapan bahwa perkembangan kegiatan hingga ke pelosok pedesaan akan dapat dipacu peningkatannya dalam rangka pengembangan wilayah Jawa Timur secara keseluruhan .

e. Pariwisata
Kepariwisataan di Jawa Timur pada hakekatnya adalah merupakan jasa pemanfaatan sumber alam dan lingkungan hidup yang memiliki kekhususan seperti : budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam dsb. Potensi obyek wisata yang ada di Jawa Timur meliputi:
- Wisata Pantai
- Wisata pegunungan / Hutan / Rekreasi
- Wisata Goa
- Wisata Telaga , Danau , Bendungan
- Wisata budaya Musium , Candi , Makam ,Benteng , Kesenian Tradisional dsb.

Potensi perkembangan kepariwisataan di Jawa Timur dapat digali dan ditingkatkan karena pemanfaatan saat ini maksimal. Hal ini terbukti dari masih kurangnya prasarana penujang berupa jalan dan fasilitas lainnya serta kegiatan paket lainnya.

2. Potensi wisata:
1.Gunung Bromo
Gunung Bromo adalah ikon dari Jawa Timur yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Setiap tahun, ribuan turis asing dari kawasan Eropa berdatangan ke tempat wisata di Jawa Timur ini, terutama saat musim panas. Mereka ingin melihat sendiri seperti apa kemagisan dari Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl ini.
Gunung yang terletak di Probolinggo ini menawarkan 3 pesona yang tidak bisa ditolak dengan mudah. Pertama adalah lautan pasir yang luas. Berjalan dari parkiran hingga ke puncak gunung akan membuat Anda seperti berada di gurun pasir. Kedua adalah pemandangan dari jauh yang Instaram-able. Dari kawasan Penanjakan Anda bisa menyaksikan matahari terbit yang menembus kabut.
Ketiga adalah sensasi menunggang kuda di padang pasir. Kalau Anda tidak kuat melakukan perjalanan, sewalah kuda hingga ke kaki gunung lalu kemudian naik tangga hingga ke puncak.

2.Kawah Ijen
Kawah Ijen telah berhasil menjadi ikon kedua dari Jawa Timur yang ketenarannya tidak kalah dengan Bali. Terletak di kawasan Banyuwangi, kawah dari gunung yang terus mengeluarkan belerang ini menjadi tujuan wisatawan yang ingin merasakan pendakian kecil sembari menyaksikan bentang alam yang menakjubkan.

3.Jatim Park
Jatim Park 1 dan Jatim Park 2 merupakan taman bermain yang berada di Kota Batu. Taman bermain ini menawarkan puluhan wahana yang unik dan cocok untuk anak-anak dan dewasa. Dengan harga tiket masuk Rp100.000 saat akhir pekan dan Rp70.000 saat hari biasa, Anda bisa merasakan sensasi berlibur yang mengasyikan.

4.Museum Angkut
Museum Angkut masih terletak di kawasan Kota Batu yang merupakan pusat wisata Jawa Timur. Tempat wisata di Jawa Timur ini menawarkan aneka koleksi kendaraan untuk angkutan dari zaman kuno hingga modern. Ada aneka sepeda, motor, mobil, hingga miniatur pesawat terbang yang dipajang untuk menarik banyak wisatawan.

5. Pantaii Klayar
Kalau di kawasan Bali ada Devil’s Tear, maka di Pacitan ada Pantai Klayar yang menawarkan deburan air ke udara. Saat ombak mengenai batu karang, buliran air akan terciprat ke udara sehingga siapa saja yang berada di dekat lokasi bisa basah kuyup tanpa harus mencebur ke laut.

6.Gili Labak
Gili Labak bisa diakses dengan menggunakan perahu motor dengan tarif sewa Rp350.000 per 15 orang. Setelah melakukan perjalanan dari Kawasan Kalianget, wisatawan bisa menyaksikan birunya lautan yang bening dan juga pulau kecil yang memiliki pasir putih nan lembut

7.Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran terletak di dua wilayah kota yaitu Situbondo dan Banyuwangi. Dengan luas mencapai 25.000 hektare, kawasan ini terbagi menjadi beberapa wilayah yang berbeda. Pertama ada kawasan pegunungan dengan Gunung Bauran sebagai puncak tertingginya. Selanjutnya ada kawasan hutan musim, hutan mangrove di dekat pantai, dan sabana.

Something to do:
Berwisata ke pantai yang ada di Jawa timur,mengunjungi taman,dan mengunjungi wisata alam seperti gunung Bromo dll

Something to see:
Melihat sunrise dan sunset di gunung Bromo dan pantai,kita bisa melihat koleksi angkutan dari zaman kuno hingga modern di museum angkut

Something to buy:
Kue geti Tulungagung
Madu mongso
Getuk pisang
Brem dll



Komentar